Download Buku Drunken Marmut Karya Pidi Baiq
Buku ini memuat 17 kisah keseharian penulis yang luar biasa "gila" dan berani melakukan hal berbeda. Hal sederhana bahkan serius bisa dibawa santai dan jadi guyon cerdas ala pidi baiq. Lucu membayangkan kalau ini dibuat film.
Berkali saya menggumam "Ini beneran dia lakukan? Kok ada ya makhluk kayak dia?" Hahaha
Misalnya saja keisengan mengajak bicara dan bercanda orang yang baru dikenal seperti di "Oh Pram", "Mencatat sate", "Linglung hansip", "Lari pagi Philipina", "Malaysia HUT RI", "Warnet Bugil", dan "Kereta terowong" (yang sampai mengeluarkan uang lebih banyak demi keisengan berfaedahnya).
Niat awalnya mungkin bercanda, tapi keberanian menyapa, membuka percakapan dan menjalin silahturrahim penulis ini unik hingga menghasilkan cerita di atas, padahal polanya mirip semua.
Yang lebih lucu lagi, Bunda, istri dan keluarganya itu loh... sabar ya menghadapi jahilnya penulis haha. Seperti di cerita "Drunken marmut", "Binatang tipu", "Keliling awug", "Swara kamar", dan "Pengemis bunda".
Meski lucu, buku ini pun membuat saya agak #jleb di bagian "SMA berseragam" yang bercerita tentang gurunya di SMA. Mirip dengan salah satu tokoh guru di novel pidi baiq lainnya: Dilan.
Ada beberapa kata-kata yang lucu seperti:
“Pokoknya besok harus dibuang”.
“Iya”.
“Tidak ada alasan!”.
“Marmut kan gak tahu kalau itu taman” kata saya membela diri.
“Pemiliknya kan tahu” kata dia.
“Allah memang maha tahu”. Saya langsung suka pada momen dialog yang membahas ketuhanan seperti ini.
“Allah apa?” dia tanya.
“Sang Maha Pemilik?”.
“Apa? Bukan Allah!” katanya. “Yang beli marmutnya”.
“Oh”.
“Yang beli marmutnya kan tahu”.
”Seseorang yang sederhana, baik, dan pengertian. Tapi kadang-kadang orangnya rada aneh tapi unik. Kalau mau ngasih sesuatu suka lupa. Ngasih poster atau kaset sampai sekarang juga belim juga ngasih.” – Heru Khaerudin, Office Boy – P Project
”Si Bang Pidi orangnya per (fair/Red.). Gak mudah tersinggung, bisa mengambil hati orang, mudah banyak kalir (karir?Red.). Sama orang kecil disamakan. Saya salut dengan kepribadiannya.(Subhanallah/Red.).” –Ibu Marna, Pemilik Kios Rokok
“Bos Pidi seniman. Kalo ngomong ngaco karena seniman. Gak ngerti!” –Dayat, Bodyguard Penulis.
“Paling sukanya asin cumi sama sambal. Kalau sedang di rumah suka nyuruh anak-anak shalat. Waktu masih pacaran ke rumah bawanya bala-bala sama kerupuk, deh.” –Amih Nina, Ibu Mertua
”Kenapa jadi pada ngomentarin penulisnya, bukan bukunya.” –Rosi, Istri Penulis